Warta Kota/Umar Widodo
Dibaca :
649 kali Komentar:
0
Kampung Melayu, Wartakotalive.com
Pekerja seni sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet selaku Ketua Presidium Nasional Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) di Jakarta, Minggu (10/3/2013) sore menyerukan kepada seluruh anggota MKRI di seluruh Indonesia untuk menyusun barisan turun ke jalan untuk melakukan aksi damai di wilayah masing-masing mulai 25 Maret 2013.
Seruan untuk melakukan aksi damai dan serentak itu dia sampaikan untuk menuntut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono mundur dari jabatannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Berbagai peristiwa yang diikuti kegagalan negara dalam menangani masalah akhir-akhir ini layak menjadi alasan untuk menuntut keduanya mundur.
"Demi cinta kita pada Negeri ini, pada tiap jiwa Rakyatnya dan pada tiap jengkal tanahnya, saya selaku Ketua Presidium Nasional Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia menyerukan pada seluruh MKRI daerah/kabupaten kota di seluruh Indonesia agar pada 25 Maret 2013 melakukan aksi damai bersama rakyat di wilayah masing-masing, serempak, bersama-sama dan terus menerus," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Wartakotalive.com, Minggu (10/3/2013).
Ratna mengemukakan data tentang kebocoran yang terjadi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selama pemerintahan SBY yang mencapai Rp 250 triliun per tahun.
Jika terjadi kebocoran maka uang senilai tersebut dapat digunakan untuk memulangkan para buruh migran alias TKI yang hidup dalam kondisi rawan kekerasan dan membuka lapangan kerja bagi mereka.
"Kalikan saja kalau itu terus menerus terjadi setiap tahunnya. Andaikan uang itu dipakai untuk memulangkan dan membuka lapangan keja bagi TKI di tanah airnya," ujar Ratna.
"Pemerintahan SBY, mendorong kita ke puncak ketidak percayaan pada Negara dan mengkharusan Rakyat merapatkan barisan mengatasinya," ucapnya.
Editor : Lucky Oktaviano
Tidak ada komentar:
Posting Komentar